penyelenggaraan festifal legu gam - rasikafm.com |
Nganatrip - Pelaksanaan Festival Legu Gam adalah wujud upaya untuk melestarikan kebudayaan maupun adat istiadat di Maluku Utara. Festival Legu Gam adalah event rakyat tahunan Maluku Utara yang di selenggarakan di kota Ternate oleh Kesultanan Ternate. Festival ini juga menjadi ajang berkumpulnya masyarakat Maluku Utara di kedaton atau istanah Kesultanan Ternate.
Ada banyak kegiatan yang di laksankan di Festival Legu Gam ini mulai dari karnaval budaya, pameran dan seminar nasional. Untuk memperkenalkan pariwisata Maluku Utara juga di adakan expo. Festival ini diadakan bulan April pada setiap Tahunnya.
Baca juga Mengenal Tarian Soya Soya Asal Ternate
Festival ini juga bertujuan untuk dapat mengenalkan kepada investor tentang potensi perikanan, industri pengolahan hasil perkebunan, dan usaha jasa perdagangan dan transportasi. Pengusaha kerajinan setempat tentunya akan ikut ambil bagian untuk mempromosikan produknya kepada pengunjung. Selain itu ada makanan adat terpanjang mulai dari depan Kedaton Kesultanan Ternate hingga ke Kelurahan Sangaji sejauh sekitar satu km. Tujuan meyuguhkan makanan adat terpanjang tersebut, selain untuk memberikan tontonan yang menarik kepada pengujung Festival Legu Gam, juga untuk memperkenalkan kekayaan dan kekhasan makanan adat di daerah ini.
Kunjungan Sultan ke daerah-daerah tertentu juga menjadi angenda dalam Festival ini yang biasanya di sebut dengan Doru Gam. kemudian ada Kololi Kie merupakan acara Sultan mengelilingi Gunung Gamalama atau Pulau Ternate lewat laut. Sedangkan, Fere Kie merupakan acara Sultan mendaki Gunung Gamalama.
Salah satu tarian yang di tampilkan dalam Legu Gam adalah tari Legu yang merupakan jenis tarian kerajaan. Oleh sebab itu, tarian ini tidak boleh sembarang dipentaskan. Tarian ini dipentaskan setelah Sultan selesai melakukan 3 acara penting, yaitu Doru Gam, Kololi Kie, dan Fere Kie.
Doru Gam merupakan acara kunjungan Sultan ke daerah-daerah tertentu. Kololi Kie merupakan acara Sultan mengelilingi Gunung Gamalama atau Pulau Ternate lewat laut. Sedangkan, Fere Kie merupakan acara Sultan mendaki Gunung Gamalama.
Ada hal yang menarik dari penampilan tarian Legu ini yang dibawakan oleh penari perempuan yang bukan berasal dari keluarga Sultan. Gerakann dalam tarian Legu ini menyerupai kepakan sayap burung. Konon, tarian ini merupakan penggambaran turunnya Guheba, burung berkepala dua yang menjadi simbol kesultanan Moloku Kie Raha.
Saat Pementasan, Sultan tidak diperkenankan berdiri apalagi meninggalkan tempat sebelum tarian Legu berakhir. Tujuannya adalah supaya apa pesan-pesan yang disampaikan dalam syair tarian tersebut didengar dan dilihat, dipahami, dihayati, sehingga menjadi bahan renungan bagi diri Sultan untuk kedepannya yang lebih baik.
Tarian Legu ibarat sebuah demo yang disampaikan lewat seni tari. Rakyat yang mengkritik tidak takut. Pemimpin yang dikritik pun tidak marah, malah membuka diri. Sebab, Sultan tahu, rakyat menyampaikan kritik karena mereka sayang kepada Sultan.
Kegiatan lainnya pada festival yang telah masuk kalender pariwisata nasional tersebut adalah kegiatan yang rutin digelar setiap penyelenggaraan Festival Legu Gam, seperti ritual pawai obor gam macahaya ritual mengelilingi pulau Ternate melalui laut dan ritual mendaki di puncak Gunung Gamalama.
tinggalkan komentar kalian di bawah kemudian like dan share facebook kami
0 Response to "Legu Gam Ternate, Festival Terbesar Maluku Utara"
Post a Comment